Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa Itu Decentralized Exchange? Cara Kerja dan Penjelasannya

Bitcoin, merupakan cryptocurrency pertama berbaasis blockchain, diciptakan sebagai peer to peer sistem pembayaran yang memungkinkan pengguna untuk mentransfer nilai tanpa perlu otoritas sentral atau pihak ketiga yang terlibat didalam transaksi tersebut. Meskipin sebagai jaringan yang terdistribusi dan sebagian besar penambang yang anonim, bisa dipastikan bahwa masalah-masalah seperti censorship dan penipuan, dan masalah lainnya akan minim terjadi.

Mekanisme otomatis dari penerbitan bitcoin yang melalui pertambangan, juga bisa diasumsikan untuk menghapus kontrol pencetakan uang dari bank swasta yang meminjamkan uangnya kepada pemerintah dengan bunga yang  besar, menciptakan utang berbasis ekonomi yang menyebabkan crash pada tahun 2008 lalu, yang pada akhirnya tercetuslah ide penciptaan Bitcoin. Namun sampai saat ini, kita telah sedikit menyimpang dari tujuan utama dari pengembangann cryptocurrency ini, agar kita bisa lebih mudah untuk mengontrolnya, kita biasannya masih mempercayakan cryptocurrency milik kita dengan mempercayakan  kepada layanan pihak ketiga. Layanan ini popular dengan istilah Exchange (Bursa/ Pertukaran).

Centralized Exchanges (Bursa Pertukaran Terpusat) mudah digunakan, mudah diakses dan umumnya menyediakan fitur trading yang canggih seperti fitur margin trading dan lain-lain. Namun, dibalik itu semua ada juga risiko keamanan untuk asset kita yang  ada disana. Meskipun banyak bursa pertukaran (exchange) saling berlomba lomba meningkatan keamanan mereka, tak bisa dipungkiri lagi bahwa masih ada banyak kasus hacks atau peretasan cryptocurrency yang terjadi, seperti terjadi beberapa bulan yang lalu terjadi pada Bitfinex yang telah di hack dan menyebabkan ribuan pengguna kehilangan asset berharga mereka. Beberapa bursa pertukaan (exchange) yang kurang kompeten mengurusi keamanan dirinya, mengakibatkan celah system yang dimanfaatkann oleh  para hacker atau peretas (Mt. Gox di hack pada juni 2011), kebangkrutan (matinya mybitcoin) atau investor baru yang bailout. Kasus  Mt. Gox memiliki dampak yang besar pada komunitas Bitcoin yang terkenal dengan istilah " Getting Goxed ".

Namun demikian, kita masih perlu menukarkan mata uang kita. Ada beberapa barang dan jasa yang tidak bisa kita beli dengan Bitcoin (belum) dan dalam rangka untuk memperoleh Bitcoin atau mata uang kripto lain (altcoin), kebanyakan orang harus menukarnya dengan mata uang nasional. Selain itu, beberapa cryptocurrency seperti Ether atau Bitshares memiliki fitur-fitur khusus, atau tools yang tidak ada di Bitcoin. Jadi bagaimana kita dapat bertukar koin tanpa mempercayakannya pada layanan (service) pihak ketiga? Jawabannya terletak dengan bursa pertukaran yang terdesentralisasi (decentralized exchanges).

Apa yang dimaksud dengan decentralized exchanges?

Decentralized exchanges adalah bursa pertukaran yang tidak bergantung pada layanan pihak ketiga dalam pengelolaan dana nasabahnya. Sebaliknya, transaksi terjadi secara langsung antara pengguna (peer to peer) melalui proses otomatis. Sistem ini dapat dicapai dengan menciptakan proxy token (kripto aset yang mewakili fiat tertentu atau cryptocurrency) atau aset (yang dapat mewakili saham-saham di sebuah perusahaan misalnya)  atau melalui sistem decentralized multi-signature, antara lain solusi yang saat ini sedang dikembangkan.

Sistem ini berbanding terbalik dengan model  terpusat (centralized model), di mana pengguna menyimpan dana mereka dan melakukan pertukaran dengan cara mengeluarkan surat HUTANG yang dapat diperdagangkan secara bebas pada platform tertentu. Ketika pengguna meminta untuk menarik dananya, ini akan dikonversi kembali ke dalam cryptocurrency yang mereka wakili dan setelah  itu baru dikirim ke pemiliknya.

Manfaat Penggunaan Decentralized Exchanges

Manfaat yang paling jelas ketika menggunakan decentralized exchange daripada  centralized exchange salah satunya  adalah keamanannya. Kamu tidak perlu khawatir tentang keamanan dari bursa pertukaran tersebut karena dana yang anda miliki berada di dalam dompet personal dan tidak disimpan oleh pihak ketiga.

Keuntungan lain model desentralisasi adalah tersedianya privasi yang terjamin. Pengguna tidak diharuskan untuk menunjukan informasi pribadi mereka kepada siapa pun, kecuali jika transaksi di platform exchange (pertukaran) membutuhkan layanan transfer bank, dalam hal ini identitas pribadi kita hanya akan diketahui oleh pihak penjual atau pembelli saja.

Selain itu, hosting dari decentralized exchanges didistribusikan melalui node ke node  yang berarti bahwa tidak ada risiko downtime server.

Kelemahan

Tentu saja, selalu ada kelemahan dalam sebuah system tanpa terkecuali.  Beberapa decentralized exchanges seperti Bitsquare mengharuskan pengguna untuk online (tersambung ke koneksi internet) ketika ingin melakukan order dan agar orderannya tersebut dapat diproses system dan agar proses trading dapat berjalan  dengan baik. Fitur trading seperti margin trading, lending  (pinjaman) dan stop loss yang saat ini tidak tersedia dalam decentralized model karena decentralized exchanges umumnya hanya memungkinkan melakukan pertukaran mata uang dasar dan dengan nilai yang telah ditentukan.


Pengembangan Decentralized Exchanges

Dalam perkembangannya, masih ada jalan panjang membentang kedepannya dalam rangka untuk membangun decentralized exchanges yang fungsional, aman dan nyaman. Ada beberapa proyek-proyek yang telah membawa kita ke fungsi dasar dan sebuah cara alternatif untuk melakukkan trading mata uang dengan tetap menjaga dana/ aset kita aman dari peretasan, pencurian dan model bisnis yang buruk.

Decentralized Exchanges sampai saat ini sedang terus dikembangkan untuk nantinya diharapkan dapat menyediakan fitur-fitur yang canggih dan kemudahan kemudahan bagi para penggunanya. Di antaranya adalah Waves Asset Exchange, salah satu yang akan memungkinkan pengguna untuk melakukan perdagangan aset (termasuk asset-to-aset exchange), token fiat, dan cryptocurrencies. EasyDEX exchange akan memungkinkan pengguna untuk melakukan perdagangan cryptocurrencies langsung tanpa menggunakan token proxy, sementara PAX (Pegged Asset Exchange), juga sedang dikembangkan oleh SuperNET dan tim Komodo, memungkinkan pengguna untuk dpat melakukkan pertukaran aset mata uang nasional dengan privasi yang zero-knowledge proofs provide.

Sekian dari saya, semoga bermanfaat...

Posting Komentar untuk "Apa Itu Decentralized Exchange? Cara Kerja dan Penjelasannya"